Upaya Peningkatan Kegiatan Bongkar Muat Container di Medan

Pada tahun 2022 ini, PT Pelabuhan Indonesia I berusaha untuk meningkatkan kegiatan bongkar muat container 20 feet di Medan. Target ini didasari atas adanya potensi besar yang dimiliki dua pelabuhan yang ada di Kota Medan, yaitu Pelabuhan Kuala Tanjung dan Belawan.

Selama 2020, terdapat 277 aktivitas kunjungan dan bongkar muat kapal container

Angka ini merupakan suatu peningkatan karena sebelumnya pada tahun 2019 hanya terdapat 130 aktivitas kunjungan dan bongkar muat kapal di kedua pelabuhan.

Upaya peningkatan ini juga diikuti dengan peningkatan fasilitas dan pelayanan yang lebih baik dari PT Pelabuhan Indonesia I. Sebelumnya pada tahun 2020, aktivitas bongkar muat container 40 feet di Medan cukup meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi di Medan.

Beberapa langkah yang akan ditempuh PT Pelabuhan Indonesia I untuk mencapai target ini di antaranya dengan melengkapi peralatan bongkar muat modern yang ada di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Belawan Fase 2. Beberapa peralatan tersebut meliputi penambahan 4 unit crane jenis Ship to Shore, 12 unit Automatic Rubber Tyred Gantry (ARTG), dan 20 terminal tractor dengan container seluas 350 x 306 meter.

Selain itu PT Pelabuhan Indonesia I juga melakukan kerjasama dengan BUMN lain yang bergerak di bidang serupa. Misalnya dengan BP Batam dalam hal pelayanan pemanduan dan penundaan, dengan PT Pertamina dalam hal pembangunan sarana dan fasilitas bunker penunjang bahan bakar, serta dengan PT Kereta Api Indonesia dan PT Kawasan Industri MEdan dalam hal peningkatan konektivitas antara pelabuhan dan kawasan industri sehinga tercipta keefisienan dalam pengiriman barang.

Selain ketiga PT di atas, PT Pelabuhan Indonesia I juga bekerja sama dengan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk dan PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia, Perusahaan logistik Haistar dan LODI untuk peningkatan pelayanan logistik.

PT Pelabuhan Indonesia I pada tahun 2021 ini juga berfokus pada pengembangan bisnis Marine Services untuk memaksimalkan potensi ekonomi di Selat Malaka yang sudah terkenal sejak dahulu. Dalam hal ini PT Pelabuhan Indonesia I menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung, meliputi 127 orang pilot pandu, 36 kapal pandu, 22 kapal tunda, 30 pilot portable unit, 10 unit sistem identifikasi otomatis, dan 12 stasiun VTS.